Ungkapan

Tuesday, 1 July 2014


Ungkapan



Bagikan :



Terkadang dalam kegiatan sehari-hari, kita sering menggunakan ungkapan. Misalnya kambing hitam, besar hati, buah tangan dan lain-lain. Apa itu ungkapan ? Ungkapan atau Idiom adalah gabungan kata yang biasanya terdiri dari dua kata yang membentuk satu arti, dan apabila dipisahkan, maka akan memiliki arti yang berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah contoh-contoh dari ungkapan.
  • Abdi masyarakat ↔ pegawai pemerintah yang pada dasarnya mengabdi pada masyarakat
  • Abdi negara ↔ pegawai pemerintah
  • Anak air ↔ selokan
  • Anak angkat ↔ anak orang lain yang dipelihara seperti anak sendiri
  • Anak bawang ↔ tak masuk hitungan
  • Anak buah ↔ anggota kelompok (regu pasukan)
  • Anak dagang ↔ orang perantauan
  • Anak kapal ↔ awak kapal
  • Anak kolong ↔ anak tentara
  • Anak emas ↔ orang yang paling disayang oleh atasan
  • Anak gawang ↔ orang yang tugasnya mengambil bola dalam permainan sepakbola
  • Angkat bicara ↔ mulai berbicara
  • Angkat kaki ↔ melarikan diri
  • Angkat tangan ↔ menyerah, putus asa
  • Angkat topi ↔ kagum
  • Cinta monyet ↔ kasih antara laki-laki dan perempuan ketika masih kanak-kanak
  • Cuci tangan ↔ tidak mau ikut bertanggung jawab 
  • Baju hijau ↔ tentara/militer
  • Banting harga  menjual dengan harga murah.
  • Banting stir  pindah pekerjaan atau berganti profesi
  • Banting tulang  bekerja keras
  • Banyak mulut  cerewet
  • Bedol desa  perpindahan desa.
  • Berat tangan ↔ orang yang malas bekerja
  • Berbadan dua  hamil
  • Berdarah biru keturunan orang bangsawan.
  • Berdarah dingin ↔ tidak mempunyai belas kasihan
  • Bergandang paha  bersuka ria diatas penderitaan orang lain.
  • Berhati batu  tidak menaruh iba samasekali
  • Bermuka dua  orang yang tidak dapat dipercaya
  • Bertangan dingin ↔ apa yang dikerjakannya selalu berhasil
  • Berputih tulang  mati atau meninggal dunia
  • Bersilat lidah beradu argumen/berdebat
  • Besar kepala  sombong
  • Besar hati  bangga 
  • Biang keladi ↔  orang yang menjadi kepala penjahat atau pimpinan (penganjur) suatu perbuatan kejahatan 
  • Biang kerok  orang yg menjadi penyebab terjadinya suatu kericuhan (keributan)
  • Buah pena  hasil karangan
  • Besar mulut  suka membual
  • Buah tangan  oleh-oleh
  • Buah hati  orang yang dikasihi
  • Buah Bibir  menjadi bahan pembicaraan 
  • Cakap angin  omong kosong
  • Cuci mata  cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah 
  • Darah daging  anak kandung 
  • Darah biru  keturunan bangsawan
  • Darah muda ↔ mudah bereaksi dan bertindak tanpa memikirkan lebih dahulu akibatnya; berjiwa muda
  • Datang bulan  masa menstruasi pada wanita
  • Empat mata  pembicaraan antara dua orang
  • Gelap mata hilang kesabaran
  • Gigit jari  merasa kecewa
  • Gila harta ↔ terlalu mengejar-ngejar harta kekayaan
  • Gulung tikar  bangkrut
  • Hangat hati  bergirang hati
  • Hati putih ↔ mempunyai niat yang ikhlas
  • Hati berlian ↔ sangat baik hati
  • Hati kecil  perasaan hati sebenarnya
  • Hati tungau ↔ penakut
  • Hidung belang  mempunyai sifat suka mengganggu perempuan
  • Ibu kota ↔ kota pusat pemerintahan
  • Ibu jari  ↔ empu jari, jempol
  • Ibu negara  ↔ istri presiden/kepala negara
  • Ibu pertiwi  ↔ tanah air
  • Isi hati  perasaan yang terkandung didalamnya
  • Istri gelap  perempuan simpanan; perempuan piaraan (yg tidak dinikahi) 
  • Jantung hati  orang yang disayangi dan dicintai
  • Jago merah  api dalam kebakaran 
  • Kabar angin  desas - desus 
  • Kabar burung  kabar yang tidak boleh dipercaya karena belum pasti kebenarannya
  • Kaki tangan  orang kepercayaan/pembantu
  • Kaki lima  pedagang di pinggir jalan
  • Kaki telanjang  tidak bersepatu 
  • Kepala batu  sulit dinasehati 
  • Kepala dingin  tenang dan sabar
  • Kambing hitam  orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya 
  • Kecil hati  penakut 
  • Kejatuhan bulan  mendapat untung besar
  • Kuda tunggang  orang yang disuruh-suruh oleh orang lain untuk melakukan kepentingan orang tersebut.
  • Kuda hitam  pemenang yang tak diduga-duga
  • Kutu buku  orang yg suka baca buku
  • Lapangan hijau  gelanggang olah raga
  • Lidah api  ujung nyala api
  • Makan bawang  seseorang yang sedang dalam kebimbangan/kebingungan
  • Mata angin ↔ arah angin datang
  • Mata batin ↔ perasaan dalam hati
  • Mata betung ↔ buta huruf
  • Mata dagangan ↔ barang dagangan
  • Mata uang ↔ satuan harga uang suatu negara
  • Mata gelap  hilang kesabaran
  • Mata telanjang  mata sebenarnya (tanpa kaca mata atau alat khusus lainnya)
  • Mati kutu  tidak berdaya; tidak dapat berbuat apa-apa
  • Meja hijau  pengadilan
  • Memasang telinga  mendengarkan kabar
  • Membuat muka  berpura-pura memelas agar mendapat bantuan orang lain.
  • Memeras keringat  kerja keras
  • Menangkap angin  artinya melakukan pekerjaan yang sia-sia 
  • Menepuk dada  berbangga diri 
  • Mengulur lidah  meminta kembali barang yang sudah diberikan pada orang lain
  • Mengurut dada  kecewa
  • Menusuk hati  menyakiti perasaan
  • Menusuk hidung  merangsang indra penciuman
  • Muka badak  seseorang yang tidak punya rasa malu
  • Mulut manis ↔ menarik hati tutur katanya
  • Muka masam  kecewa
  • Naik darah  emosi
  • Naik daun  mendapat nasib baik/karir meningkat
  • Naik pitam  marah
  • Panjang tangan  suka mencuri
  • Pelita hati  seseorang yang dapat melenyapkan rasa takut
  • Rendah hati  baik, tidak sombong 
  • Ringan tangan  kasar atau suka melakukan tindak kekerasan 
  • Sebatang kara  hidup seorang diri, tidak memiliki saudara
  • Semata wayang anak tunggal
  • Setengah hati  melakukan sesuatu tidak bersungguh-sungguh
  • Setengah tiang  tanda berduka cita
  • Sampai hati  tega
  • Tamu negara  pemimpin tertinggi suatu negara yg berkunjung resmi ke negara lain
  • Tanah air  negeri tempat kelahiran
  • Tangan hampa ↔ tak mendapat hasil apa-apa
  • Tangan kosong ↔ tidak bersenjata
  • Tangan terbuka (diterima) dengan senang hati
  • Tangan besi ↔ memerintah dengan keras, diktator
  • Tangan kanan  orang kepercayaan 
  • Tertangkap basah  tertangkap ketika sedang melakukan kejahatan
  • Tinggi hati  sombong 
  • Tunjuk hidung  langsung mengatakan apa yang dicurigai
  • Tumpah darah  tanah air/negara
  • Tutup buku  membuat neraca untung rugi pada akhir tahun
  • Turun tangan  ikut camnpur masalah orang lain.
  • Tutup mata  sengaja tidak mau tahu tentang apa pun yang terjadi
  • Tutup mulut  tak mau bicara, tak mau membuka rahasia
  • Tutup usia  meninggal dunia 
  • Untung batu  bernasib buruk
  • Untung sabut  bernasib baik
  • Warung hidup  pekarangan yang ditanami sayur-sayuran untuk keperluan sehari-hari 

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas kunjungannya bapak/ibu/om/tante/saudara/i sekalian, budayakan berkomentar yang baik.