Menulis Pantun

Tuesday, 1 July 2014


Menulis Pantun



Bagikan :



Menulis Pantun. Pantun adalah jenis puisi Melayu Lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a – b – a – b. Tiap baris terdiri atas 8 -12 kata. Larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi. Sampiran tidak mempunyai maksud, hanya diambil rima persajakannya. Jadi, jika kita hendak membuat pantun, sebaiknya membuat dahulu isinya, kemudian menyusul sampirannya.
Ciri Pantun

Pantun memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 a. Satu bait pantun berisi atas empat baris.
 b. Satu baris pantun terdiri atas 8–12 suku kata.
 c. Satu baris bersajak a – b – a – b.
 d. Baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran.
 e. Baris ketiga dan baris keempat merupakan isi.

Menulis Pantun
Sajak baris pertama pantun sama dengan sajak akhir baris ketiga. Begitu pula sajak akhir baris kedua sama dengan sajak kahir baris keempat. Pantun yang rumpang dapat kita lengkapi dengan sampiran atau isi yang tepat. Dalam menulis baris pantun harus diperhatikan sajak yang terdapat dalam pantun.
Contoh :
Jalan-jalan dekat pohon, (akhir baris adalah hon )
tempat indah hijau rumput ( akhir baris ut )
Maka isi yang tepat untuk melengkapi pantun di atas adalah :
Pada Tuhan kita memohon,
sesuai ajaran yang kita anut.Menentukan Pesan dalam Pantun
Pantun mengandung pesan, pesan atau amanat dalam pantun merupakan sesuatu yang ingin disampaikan penulis pantun. Pesan dalam pantun bisa dipahami dari isi pantun.
Contoh :
Buah nangka buah kedondong,
jangan dimakan di siang terik
Hai, teman jangan berbohong,
bohong itu tidak baik
Pesan dalam pantun di atas adalah : Jangan suka berbohong karena berbohong tidak baik.
 
Dayung didayung perahu ke tepi
Agar cepat sampai ke sana
Kalau kamu tidak menepati janji,
Temanu takan pernah percaya
Pesan yang terkandung dalam pantun di atas adalah Tepatilah janjimu agar semua teman percaya kepadamu.

Kalau ada jarum yang patah,
Jangan disimpan dalam peti
Kalau ada kata yang salah,
Jangan disimpan dalam hati
Amanat yang terkandung dalam pantun tersebut adalah
segeralah meminta maaf  bila memiliki kesalahan.
 
Melengkapi Pantun
Meelengkapi pantun harus mencermati ciri pantun. Pantun bersaja a-b-a-b, larik 1-2 sampiran, larik 3-4 isi. Jumlah suku kata terdiri atas 8 – 12 suku kata.
Contoh :
Banyaklah angsa berebut terbang,
membubung angsa menuju lepak
………….,
agunglah jasa ibu dan bapak
Kalimat yang tepat untuk melengkapi isi pantun di atas adalah
banyaklah jasa disebut orang.

Gagak terbang tinggi,
rajawali hinggap di batu
…….
……
Kalimat yang tepat untuk melengkapi isi pantun tersebut adalah
anak yang berbakti, pasti senang membantu ibu.

Buah cempedak buah durian
Pergi ke pekan naik sepeda
(1).........
(2).........
(1) Pikir dulu sebelum bertindak , (2) Menyesal kemudian tiada guna

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas kunjungannya bapak/ibu/om/tante/saudara/i sekalian, budayakan berkomentar yang baik.