Ungkapan sayang : Sikap, Perbuatan, pembuktian & hadiah

Monday 24 February 2014

lama tak pernah singgah di rumah sederhana ini, hampir tak ada pembahasan, dengan penuhnya kesibukan di dunia nyata, hari ini kembali menyempatkan waktu singgah di rumah sederhana ini, membawa setumpuk tulisan yang coba saya rangkai dalam rumah ini.



Apa itu ungkapan? sayang? sikap? perbuatan? pembuktian? mari kita bahas satu per satu maksud tema kita kali ini.
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya.
Sayang adalah perasaan seseorang terhadap orang lain yang cenderung bersifat memberi tanpa berpikir akan mendapatkan balasan dan perasaan ini akan terus ada bahkan akan berkembang dengan berjalannya waktu,setiap renungan akan memperkuat perasaan tersebut dan akan menyegarkan kembali perasaan sayang itu.Orang yang  merasakan sayang akan memberikan segalanya yang dibutuhkan orang lain atau pasangannya tanpa pernah diminta.
Sikap adalah sebuah kata sederhana yang kadang-kadang membingungkan.
Kata ini berarti "disposisi pikiran" dan "disposisi perasaan" terhadap sesuatu.
Ketika anda berada di tengah kemacetan, misalnya pikiran kita bergerak dengan cara tertentu, demikian juga perasaan kita.
Perbuatan adalah sesuatu yg diperbuat (dilakukan); tindakan: kita harus menghindar dr - tercela;
2. kelakuan; tingkah laku: -nya tidak sesuai dng perkataannya;.
Pembuktian adalah suatu usaha atau upaya untuk meyakinkan seseorang.
lantas apa hubungan dengan pembahasan kita? alasan saya mengangkat tema ini, ini haya sekedar ingin mengetahui ungkapan sayang itu yang bagaimana. kata yang begitu gampang tapi kadang orang tertentu semisal untuk orang yang kita ingin buktikan ungkapan sayang kita kadang berbeda arti.  Tiap orang punya cara yang berbeda untuk ungkapan rasa sayangnya, lewat sikap, perbuatan & ataupun pembuktian, bayak memang cara, dan kadang bingung juga, ketika kita melakukan sesuatu cara dalam mengungkapkan, tapi responnya orang tersebut kurang. kecewa tentunya, lantas bukan berarti kita harus diam, kita bergerak, meyakinkan, menjelaskan, dalam bahasa yang halus tentunya. ada yang menginginkan pembuktian ungkapan sayang itu lewat sikap saja, ada yang mesti lewat perbuatan saja, & ada yang mesti lewat pembuktian, bahkan ada yang butuh ketiga-tiganya. pada intinya semua sama, ketiganya itu bagus, mungkin karena beberapa alasan kecil saja. sampel misalnya, memberikan hadiah kecil kepada yang kita sayangi, tanpa ada perayaan apapun, ultah, hari jadian atau apalah, dan tanpa memberitahukan sebelumnya. tentu membuatnya bertanya-tanya... ada apa? ngga ada angin? ngga ada hujan? tiba-tiba begini. itu pertanyaan yang wajar. alasannya sederhana, kaget & takut merasa terbebani. apalagi kalau hubungannya baru seumur jagung. jagung umurnya brapa ya?? hehehe... hal yang mesti dilakukan, memberikan penjelasan.. mari kita kaji lebih jelas lagi kasus ini, dalam hal ini  saya berfikir begini, ungkapan sayang itu pada dasarnya memang sikap & pembuktian yang utama bagi wanita, apalagi yang saya maksud dalam kasus ini, hubungan yang berumur seumur jagung... itu sangat penting. lantas apakah salah atau terlalu cepat saat saya memberikan hadiah yang lebih yang sebenarnya belum dia harapkan pada saat ini, apakah moment & waktunya salah, & bagaimana caranya agar tak ada kesalahpahaman? itu jelas tidak salah, seperti yang saya katakan tadi, memberikan hadiah dengan tulus karena sayang itu penting, bukan salah, yang salah adalah ketika kita tida menjelaskannya, karena bisa salah paham, aneh lah misalnya. ketika wanita hanya cukup membutuhkan pembuktian & sikap saja, maka beri, secara perlahan, secara tepat, jangan terburu buru, karena semua butuh proses, apalagi menyangkut persoalan hubungan kan, tentu berlanjut ke masa depan sampai di masa tua hingga ajal memisah, sahhhh kayak lagu saja ya..hehehe, tapi seperti itulah memang, & tau tidak kenapa setiap orang, bilang begini : SIKAP & PEMBUKTIAN SAJA, ITU LEBIH DARI CUKUP. karena pada hakikatnya hanya itu sebenarnya yang bisa dituntut dalam berhubungan, persoalan memberikan hadiah, kado dan lain lain itu inisiatif sendiri dari tiap pasangan, karena begini contoh misalnya, kalian menjalin suatu hubungan di usia 20'an misalnya... rata2 umur manusia 70-80 tahun.... target kalian menjalin suatu hubungan berpacaran hingga yang sah (menikah) sampai mati, bayangkan60tahun kalian, bahkan bisa lebih bila ada umur yang panjang, mari kita membayangkan, 80 tahun itu hanya kita habiskan dengan sikap & pembuktian saja dari pasangan kita, jenuh bukan, tentu jenuh.. makanya itu perlu ada inisiatif dari tiap pasangan untuk membangun setiap moment hadiah kecil misalnya, hadiah itu entah dalam bentuk barang atau apa, bukan berarti kita mewakilkan pasangan kita dengan barang, bukan, itu artinya bentuk fisik tanda kasih sayang kita selain bentuk materi (sikap & perbuatan). 
dan perlu dicatat, ungkapan sayang dengan hadiah itu haya sebuah pelengkap, hadiah itu tak ada artinya jika ungkapan sayang dengan materi (sikap & perbuatan) tak terlaksana, sebaliknya, dengan haya materi saja, ngga bagus, maka perlu ada bentuk fisik... dan saya mencoba untuk menjalankan itu berjalan seiringan, perlahan dengan pembuktian materi, & bentuk fisik.. indah bukan, dan tentunya dalam berhubungan sagatlah menghargai proses, karena proses yang akan mengiringi kita menuju hubungan hingga mati... bahagia itu ada dalam proses, tujuan itu tercipta dalam proses, hadiah itu lahir dalam proses, sikap & perbuatan itu sama terlahir dalam proses.. teringat denga kata ibu guru saya, "sudah jadian ya? selamat ya, jaga ritme hubungan kalian". & saya yakin ritme itu terlahir dalam proses. tak ada yang salah dalam segala hal, hanya karena kita kurang menghargai proses. hingga semua terasa bersalah. 
Hidup ini ditentukan oleh cara pandang kita. Menjalani hidup bagaikan merangkai puzzle. Semakin pas cara pandang kita, maka semakin tepat kita meletakkan puzzle. Persoalannya adalah mencari cara pandang tentang ungkapan sayang yang tepat.

hahahaaha... agak lebay ya tulisan ini, tapi itulah, kadang mesti kita masuk di zona lebay untuk memahami yang ada dalam persoalan yang umum. & kadang berfikir sedikit lebay itu bisa memberikan penjelasan kebenaran yang hakiki.

NOTE : -jangan mencoba ini ketika tidak ingin membina hubungan yang serius.
              -tulisan ini tidak di sponsori partai manapun, tv manapun, program acara manapun.

1 comment:

terima kasih atas kunjungannya bapak/ibu/om/tante/saudara/i sekalian, budayakan berkomentar yang baik.