Unsur-unsur Drama Anak
Bagikan :
Drama
adalah sebuah karangan yang menggambarkan kehidupan atau watak manusia
melalui tingkah laku yang dipentaskan. Drama disebut juga seni
pertunjukkan atau teater. Pemain drama disebut aktor/aktris. Naskah
drama disebut Script. Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di
atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang
dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera. Di Indonesia,
pertunjukan sejenis drama mempunyai istilah yang bermacam-macam.
Seperti : Wayang orang, ketoprak, ludruk (di Jawa Tengah dan Jawa
Timur), lenong (Betawi), randai (minang), reog (Jawa Barat), rangda
(Bali) dan sebagainya.
Drama
mengandung unsur – unsur intrinsik sebagaimana dongeng, cerita anak
atau puisi. Unsur dalam yang membangun naskah drama disebut unsur
intrinsik. Unsur-unsur intrinsik sebuah drama adalah sebagai berikut:
Ludruk |
a. Alur
Alur yaitu
jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai dari awal pertunjukkan
hingga berakhirnya pertunjukkan drama. Dalam alur drama ada istilah
babak. Sebuah pertunjukan drama biasanya terdiri dari beberapa babak.
- eksposisi/pemaparan; bagian alur tempat pengarang mulai mengenalkan tokoh-tokohnya.
- pertikaian, tahap alur yang menggambarkan mulai adanya pertikaian, baik antartokoh maupun pada diri seorang tokoh,
- Klimaks, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi tokoh mencapai puncaknya.
- leraian, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan mulai menurun,
- penyelesaian, yaitu tahap yang menggambarkan bahwa persoalan selesai.
Secara
sederhana, alur dibedakan menjadi bagian awal, bagian tengah, dan bagian
akhir. Jenis alur ditentukan berdasarkan urutan penyajian
peristiwa-peristiwa dalam cerita (drama).
Jenis alur dibedakan menjadi:- Alur maju, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara progresif/maju dari awal, tengah, hingga akhir.
- Alur mundur, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara regresif/mundur yang diawali dari bagian penyelesaian, dan berangsurangsur mundur hingga ke bagian permulaan.
- Alur campuran, jika peristiwa-peristiwa disampaikan secara maju dan mundur.
b. Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan naskah drama. Tema harus dirumuskan sendiri oleh pembaca melalui keseluruhan peristiwa dalam cerita (drama).
c. Tokoh dan Sifatnya
Tokoh
dalam sebuah cerita drama adalah individu yang merupakan pelaku dalam
cerita tersebut. Berdasarkan peranannya, dalam sebuah drama terdapat
tokoh utama dan tokoh tambahan. Berdasarkan fungsi tampilannya, dikenal
tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh utama dibedakan menjadi tokoh yang
berwatak atau berperilaku baik disebut tokoh prontagonis dan tokoh yang
berwatak buruk atau berperilaku jahat disebut tokoh antagonis. Sifat
atau watak tokoh dapat diketahui dari perkataan dan perbuatannya.
Misalnya tokoh yang suka memfitnah teman, memiliki sifat jahat.
d. Latar
Latar
disebut juga setting yaitu gambaran tempat ,waktu dan segala situasi di
tempat terjadinya peristiwa dalam drama atau cerita. Dalam sebuah
pertunjukkan drama kehadiran latar atau setting dapat dilihat dari
keadaan panggung seperti tata cahaya atau penampilan para tokohnya.
Latar drama terdiri dari :
b. Latar tempat, misalnya, di rumah, di jalan, di sekolah, di pasar, dan sebagainya.
c. Latar suasana, misalnya suasana gembira, sedih, cemas, dan sebagainya
e. Amanat
Amanat
artinya pesan yang ingin disampaikan pengarang drama kepada orang yang
menyaksikan pertunjukkan drama. Amanat sebuah drama disampaikan melalui
tokoh drama (pelaku), baik melalui ucapan maupun perbuatan. Amanat
berhubungan erat dengan tema. Amanat dapat dirumuskan setelah tema
berhasil dirumuskan.
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas kunjungannya bapak/ibu/om/tante/saudara/i sekalian, budayakan berkomentar yang baik.