Menulis Puisi

Tuesday, 1 July 2014


Menulis Puisi



Bagikan :



Puisi merupakan karya sastra yang disajikan dalam bait. Setiap bait puisi terdiri dari beberapa baris puisi. Menulis puisi merupakan satu cara mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta dari diri seseorang. Perlu diperhatikan juga dalam menulis puisi, yaitu ketepatan kata-katanya. Unsur intrinsik puisi antara lain tema, amanat, makna kata, dan isi puisi.
Isi Puisi dan Makna Kata
Isi puisi atau maksud puisi dapat diketahui setelah kita membaca puisi tersebut. Isi puisi merupakan sesuatu yang diungkapkan oleh penulis puisi lewat karya puisi. Ketika kita ingin mengetahui isi sebuah puisi, kita harus mengartikan maksud setiap kata, kemudian hubungan maksud antar kata tersbut sehingga akan isi dan maksud puisi. Perhatikan beberapa contoh puisi berikut ini :

Contoh 1 :
Pasar Loak
Pasar loak dekat rumahku
Selalu banyak pengunjungnya
Di pasar itu
Orang menjual berbagai barang bekas
Pasar loak
Ternyata kau sangat berguna
Bagi mereka
Yang tidak punya uang
Isi puisi di atas adalah :
Suasana pasar loak di dekat rumahku
    
Contoh 2 :
Rumahku
Oh rumahku yang megah…
Kau berdiri kokoh
Sehingga kau tak terlupakan
Oh, rumahku
Aku dibesarkan di sini, rumahku…
Terima kasih banyak…
Di sinilah tempatku yang utama
Rumahku yang indah
Tetaplah berdiri megah
Sampai akhir hayatku
Isi yang terkandung dalam puisi “Rumahku” adalah :
Rumahku tempat berlidung sampai akhir hayat.
Contoh 3 :
Ombak
Bergulung-gulung ombak di laut
Berkejaran memecah di tepi laut
Melemparkan kerang, dan aneka keong indah
Yang, mati dari dasar lautan
Deburan ombak terdengar tiada henti
Seolah memberi pesan kepada kita
Bahwa Tuhan Maha Penyayang
Tak pernah memberkati kita.
Isi yang terkandung dalam puisi di atas adalah:Kita harus bersyukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh 4 :
Do’a si Kecil
Tuhan yang kaya
Beri mama kasur setebal di surga
Tuhan yang pemurah
Berikan ayah pipa yang indah
Amin !
Isi dari puisi di atas adalah :Do’a seorang anak agar orangtuanya berhasil

Contoh 1 :
Siap Sedia
Kawan, kawan
Kita bangkit dengan kesadaran
Mencucuk menerang hingga berlubang
Kawan, kawan
Kita mengayun pedang ke dunia terang
Makna kata mencucuk pada puisi tersebut adalah :
menusuk
   
Contoh 2 :
Ilmu
Rintangan dan cobaan
Silih berganti bagai derasnya air
Tapi aku tak gentar
Demi secuil tunas kecil
Penentu masa depan
Itulah ilmu yang bermanfaat
Makna kata secuil dalam puisi di atas adalah :sedikit

Contoh 3 :
Pemulung
Setiap hari mengais sampah
Plastik, kardus, logam
Sangatlah kau idamkan
Pemulung sampah
Kau pahlawan daur ulang
Memilah sampah kembali diolah
Hingga bisa menjadi berkah
Makna kata berkah pada puisi tersebut adalah: nafkah pemberian Tuhan
 
Contoh 4 :
Buku
Aku senang membaca buku
Karena buku sumber ilmu
Setiap hari aku sempatkan baca buku
Agar ilmuku bertambah
Dalam buku aku temukan ilmu
Buku, engkau sungguh berjasa
Bagiku dan bagi semua orang
Aku hanya ingin berpesan
Anggaplah buku sebagai teman
Terima kasih buku
Makna kata ilmu pada puisi yang berjudul “Buku” adalah : pengetahuan

No comments:

Post a Comment

terima kasih atas kunjungannya bapak/ibu/om/tante/saudara/i sekalian, budayakan berkomentar yang baik.