Gelombang Elektromagnetik
HERTZ
Biodata
Nama: Heinrich Rudolf Hertz
Lahir: Hamburg, Jerman 22 Februari 1857
Meninggal: Bonn, Jerman 1 Januari 1894
Alamat: Jerman
Kebangsaan: Jerman
Keahlian: Fisika dan teknik elektro
Institusi: University of Kiel
University of Karlsruhe
University of Bonn
Almamater University of Munich
University of Berlin
PA Hermann von Helmholtz
Penelitian Radiasi Elektromagnetik
Biografi Hertz
Masa-masa awal
Heinrich Hertz lahir di Hamburg Jerman
dari pasangan Gustav Ferdinand Hertz dan Anna Elisabeth Pfefferkorn.
Ayahnya adalah seorang penasihat hukum di Hamburg. Sedangkan ibunya
adalah anak dari seorang dokter tentara. Saat melanjutkan pendidikannya
di Universitas Hamburg, ia menunjukkan kecerdasannya pada sains sama
baiknya seperti pada kemampuan bahasanya ketika mempelajari bahasa arab
dan bahasa sansekerta. Ia belajar di Dresden, Munich dan Berlin oleh dua
orang gurunya, Gustav R. Kirchhoff dan Hermann von Helmholtz. Ia
mendapat PhD pada 1880 dan menjadi murid Helmholtz samapai 1883. Pada
1885 ia menjadi professor di Universitas Karlsruhe ketika meneliti
gelombang elektromagnet.
Meteorologi
Hertz menjadi sangat tertarik pada
metorologi karena pertemuannya dengan Wilhelm von Bezold yang merupakan
professor Hertz ketika mengikuti kuliah praktek di politeknik Munich.
Meski begitu, Hertz tidak berkontribusi banyak pada bidangnya kecuali
pada masamasa awal ketika ia menjadi asisten di Helmholtz di Berlin.
Termasuk penelitiannya mengenai penguapan cairan, jenis terbaru dari
hygrometer, dan penjelasan grafik mengenai udara dengan keadaan
adiabatik.
Ahli Kontak
Pada 1881-1882, Hertz mempublikasikan
dua artikel yang dikenal juga dengan bidang ahli kontak. Hertz sangat
dikenal untuk kontribusinya di bidang listrik dinamis. Banyak paper yang
merujuk pada dua artikelnya sebagai sumber untuk beberapa ide. Namun,
majalah Boussinesq mengeluarkan beberapa kritikan pada pekerjaan Hertz.
Electromagnetic Research
Maxwell Review
Sekitar abad ke 19, Maxwell menyatakan
persamaan yang cukup mengejutkan dunia Fisika. Salah satunya menyatakan
adanya gelombang elektromagnetik. Namun, saat itu belum dapat
dibuktikan. Karena itu, Heinrich Hertz mencoba untuk membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik itu.
Secara teori, Hertz menyadari bahwa
gelombang elektromagnetik yang dinyatakan Maxwell merupakan gabungan
dari gelombang listrik dan gelombang magnetik secara saling tegak lurus.
Begitu pula dengan arah geraknya. Karena gelombang tersebut mengantung
gelombang listrik, maka Hertz mencoba membuktikan keberadaan gelombang
elektromagnetik tersebut melalui keberadaan gelombang listriknya yang
diradiasikan oleh rangkaian pemancar.
Hertz mencoba membuat rangkaian pemancar
sederhana dengan bantuan trafo untuk memperkuat tegangan dan kapasitor
sebagai penampung muatannya. Karena ada arus pergeseran pada gap
pemancar, diharapkan ada radiasi gelombang elektromagnetik yang akan
dipancarkan. Karena secara teori, dari percikan yang muncul akan
dihasilkan gelombang elektromagnetik. Alhasil, pada rangkaian loop
penerima yang hanya berupa kawat berbentuk lingkaran yang tanpa
diberikan sumber tegangan apapun, ternyata muncul percikan listrik pada
gap-nya. Ini membuktikan ada listrik yang mengalir melalui radiasi suatu
benda.yang akhirnya terhantarkan ke loop.
Karena merasa belum puas, Hertz mencoba
untuk menghitung frekuensi pada loop. Ternyata frekuensi yang dihasilkan
sama dengan frekuensi pemancar. Ini artinya listrik pada loop berasal
dari pemancar itu sendiri. Dengan ini terbuktilah adanya radiasi
gelombang elektromagnetik Maxwell. Percobaan Hertz ini juga memicu
penemuan telegram tanpa kabel dan radio oleh Marconi. Rangkaian ini ada dalam kaca quartz untuk menghindari sinar UV.
Photoelectric research
Penemuan Tak Disangka
Pada tahun 1886, Hertz
berhasil membuktikan konsep yang amat paradoks saat itu, yaitu
persamaan Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik. Meski begitu,
nantinya Einstein akan menggunakan hasil ini untuk membantah beberapa
konsep pada fisika klasik mengenai gelombang elektromagnetik.
Setelah itu hertz melanjutkan
penelitiannya. Hingga akhirnya pada 1887 Hertz melakukan percobaan
lanjutan dari hasil pembuktiannya terhadap gelombang elektromagnetik.
Hingga ia akhirnya mendapatkan fakta yang cukup menarik tanpa disengaja.
Yaitu bahwa muatan listrik akan berkurang jika ada sunar ultraviolet
yang jatuh diantara kedua elektrodanya. Itulah alasannya kenapa Hertz
memakai tabung quartz untuk melakukan pembuktian Maxwell. Saat itu,
Hertz tidak memperhatikan dengan betul apa yang terjadi disana. Sehingga
tidak ada hasil penelitian yang lengkap dan jelas mengenai efek
tersebut.
Pembuktian oleh Hallwach dan Lenard
Hasil dari kedua tokoh ini tidak akan
disinggung terlalu banyak karena diluar tujuan makalah ini. Namun kami
akan menjelaskan hasil penelitian mereka yang terinspirasi oleh
ketidaksengajaan Hertz mengenai efek fotolistrik.
Hallwach
membuat percobaan dengan rangkaian seperti pada gambar. Tabung kaca
terisolasi membentuk ruang hampa di dalamnya. Karena menggunakan kaca
quartz, maka tidak ada radiasi ultraviolet yang masuk. Sumber cahaya
monokromatik yang masuk melalui quartz window jatuh pada pelat A
membebaskan elektron yang disebut fotoelektron. Elektron yang terlepas
akan terdeteksi oleh pelat B. dengan ditandainya ada beda potensial
antara A dan B yang tercatat pada Galvanometer yang sensitif.
Grafik 4 adalah grafik fungsi dari
tegangan yang dihasilkan. Meski begitu, ada saat dimana tegangan akan
sangat besar,. Ternyata, pada saat arus fotolistrik mencapai nol, ada
batas tegangan tertentu yang dinamakan stopping potential. Grafik 5
adalah grafik stopping
potential.
Hertz adalah orang yang berjasa besar
atas penemuannya mengenai gelombang elektromagnetik dan efek
fotolistrik. Meski tidak sengaja, segala macam pembuktiannya telah
merubah dunia kita menjadi lebih praktis. Walau akhirnya hanya sedikit
yang tahu bahwa efek fotolistrik ditemukan pertama kali oleh Hertz.
No comments:
Post a Comment
terima kasih atas kunjungannya bapak/ibu/om/tante/saudara/i sekalian, budayakan berkomentar yang baik.